Jakarta, Beritasatu.com – PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS), produsen makanan ringan sehat, resmi mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui pencatatan saham ini, Tays Bakers ingin menjadi perusahaan makanan ringan yang disegani di Asia Tenggara.
Chief Executive Officer Jaya Swarasa Agung Alexander Anwar menjelaskan, pada masa penawaran saham pada 30 November hingga 2 Desember, saham TAYS telah mencatat oversubscribed (kelebihan permintaan) hingga 26 kali dari penjatahan berdasarkan sistem IPO. Hasil penawaran saham tersebut mencerminkan prospek cerah dan stabil industri makanan dan minuman, baik di tingkat domestik maupun internasional.
“Kami bangga atas kepercayaan para investor kepada Tays Bakers yang menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat, prospek pertumbuhan perusahaan yang pesat dan potensi pasar lokal maupun ekspor di sektor industri ini yang besar,” jelas Alexander dalam acara Pencatatan Saham Perdana secara Virtual, Senin (6/12/2021).
Menurut Alexander, setelah 20 tahun, Tays Bakers mengambil langkah strategis untuk menjadi perusahaan terbuka. Hal ini demi mewujudkan visi perusahaan untuk membuat, memasarkan, mendistribusikan, dan menjadi top 10 merek makanan ringan di Asia Tenggara pada 2025.
Saham TAYS melemah 6,11% ke Rp 338 pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini. TAYS sempat menguat ke Rp 400 pada awal perdagangan.
Adapun dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, Tays Bakers melepaskan 240,3 juta saham ke publik yang mewakili 21,87% dari total modal setelah IPO. Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp 360 sehingga dana yang bisa diraih mencapai Rp 86,5 miliar.
Dari dana yang diperoleh dari hasil IPO, sebesar 53,69% akan digunakan pembangunan pabrik baru, 38,29% untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi, dan sisanya sebesar 8,02% untuk keperluan modal kerja. Tays Bakers berencana untuk membangun pabrik dan menambah kapasitas mesin untuk mendukung inovasi produk baru. Produk nantinya akan dikonsumsi tidak hanya masyarakat secara umum, namun juga bagi kalangan dengan kebutuhan nutrisi khusus seperti vegetarian, gluten free, low sugar ataupun kalangan umum dengan tingkat kesadaran yang tinggi.
“Menjadi perusahaan terbuka, tidak hanya memperkuat struktur permodalan untuk mendukung inovasi perusahaan dalam mengembangkan bisnis, tetapi Tays Bakers juga makin berkembang ke arah operasional yang terbuka, seiring komitmen kami untuk selalu mengedepankan good corporate governance,” jelas Alexander.
Adapun Tays Bakers berdiri pada 1998 dengan satu lini produksi wafer stick dengan merek dagang Nitchi. Kini, perusahaan berkembang terus dan memiliki empat kategori produk yaitu biscuit and crackers, rolled wafer, extruded puff snack dan chocolate confectionary dengan berbagai merek dagang yang cukup dikenal. Produk-produk Tays Bakers telah diekspor ke mancanegara, seperti Asia Tenggara, Tiongkok, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.
Article source: beritasatu.com