Banyak konsumen suka makanan dan minuman dengan warna-warni yang unik namun, tidak sedikit orang beranggapan bahwa pewarna makanan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Semakin menarik bentuk dan warna makanan atau minuman, maka semakin tinggi nafsu kita untuk mengkonsumsinya. Kayak fenomena rainbow cake dengan bermacam varian warna bikin kita penasaran. Banyak juga jajanan pasar dengan beragam warna, yang suka bikin bertanya-tanya ‘kok bisa ada makanan kayak gitu’, contohnya kerupuk warna pink.
Fakta mengenai pewarna makanan ataupun minuman
Sebenarnya makanan ataupun minuman yang memakai zat pewarna ga selalu berdampak buruk buat kesehatan, tetapi harus ada takaran yang jelas dan menggunakan zat kimia tertentu yang boleh kita konsumsi.
Banyak aksi pedagang nakal yang ngasih pewarna buatan sesuka hati mereka, tanpa peduli kesehatan konsumennya. Asal produknya habis terjual dan disukai, mereka tidak berpikir panjang mengenai kandungan zat kimia dan takaran zat pewarna tersebut di dalam makanan. Padahal Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) punya aturan takaran pemakaian zat pewarna dan harus diuji coba kelayakan untuk dikonsumsi masyarakat.
Konsumen harus cerdas dan jeli
Sebagai konsumen, kita harus cerdas dan jeli dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Beruntung jika kita membeli makanan yang memakai pewarna makanan alami, tapi jika menggunakan pewarna sintesis, maka kita perlu lebih cermat dalam memilih. Banyak sekali peredaran zat pewarna makanan berbahaya yang sangat mudah untuk didapatkan, sehingga aksi pedagang nakal terus terjadi. Seperti pewarna Metanil Yellow yang tidak diijinkan dipakai ke dalam makanan, karena biasanya pewarna ini digunakan untuk produk tekstil dan cat.
Peraturan Kemenkes tentang bahan tambahan pangan.
Saat membeli makanan atau minuman yang diproduksi oleh produsen makanan dan minuman kita juga harus cermat dengan melihat komposisi yang dipakai di bagian belakang packaging. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, pewarna sintesis yang diperbolehkan, tetapi dibatasi penggunaannya, antara lain tartrazin, kuning kuinolin, kuning FCF, karmoisin, ponceau, eritrosin, merah allura, indigotin, biru berlian FCF, hijau FCF, dan cokelat HT (sumber: kemkes.go.id).
5 Ciri-ciri Bahaya Makanan
Selain melihat pada komposisi bahan yang dipakai, berikut adalah beberapa ciri-ciri dari makanan atau minuman yang tidak baik untuk dikonsumsi:
- Warna cerah
- Warna tidak pudar akibat pemanasan
- Ada rasa pahit
- Bau tidak alami
- Gatal di tenggorokan saat mengkonsumsinya
Tapi ga semua makanan atau minuman yang dijual di toko atau supermarket mengandung pewarna buatan. Seperti minuman vitamin C Frusch Drink ini menggunakan pewarna, pemanis dan pengawet alami. Warna minuman Frusch didapat dari ekstrak buah asli jadi aman untuk diminum tanpa khawatir akan penyakit.
Frusch Drink