JAKARTA, KOMPAS.com – Produsen makanan ringan asal Indonesia, PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS), hari ini resmi mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). TAYS dicatatkan ke dalam Sektor Manufaktur dan Sub-sektor Makanan dan Minuman. Respons investor terhadap TAYS juga cukup baik karena oversubscribed hingga 26 kali dari penjatahan berdasarkan sistem IPO pada akhir hari ketiga penawaran umum. CEO PT Jaya Swarasa Agung Tbk Alexander Anwar mengungkapkan, kepercayaan investor kepada Tays Bakers menunjukkan adanya korelasi antara fundamental perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan dan potensi pasar lokal maupun ekspor di sektor industri ini.
“Tays Bakers mengambil langkah strategis untuk go public demi mewujudkan visi perusahaan untuk membuat, memasarkan, mendistribusikan, dan menjadi top 10 merek makanan ringan FMCG di Asia Tenggara pada tahun 2025,” ujar Alex.
Adapun total saham yang ditawarkan kepada publik adalah sebanyak 240,3 juta saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama. Jumlah ini setara dengan 21,87 persen dari modal disetor oleh perusahaan setelah IPO. Adapun harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp 360 per lembar saham, sehingga Perseroan mendapatkan dana dari IPO sebanyak Rp 86,5 miliar.
“Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebagian besar akan kami gunakan untuk belanja modal perusahaan dengan rincian 53,69 persen untuk pembangunan pabrik baru, 38,29 persen untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi, dan sisanya sebesar 8,02 persen untuk keperluan modal kerja,” jelas Alex.
Tays Bakers memiliki rencana membangunan pabrik dan penambahan kapasitas mesin yang memungkinkan perusahaan untuk berinovasi dengan produk baru di kategori makanan ringan yang sehat dan baik dikonsumsi bagi masyarakat, termasuk bagi kalangan dengan kebutuhan nutrisi khusus seperti vegetarian, gluten free, low sugar ataupun kalangan umum dengan health awareness yang tinggi.
“Menjadi perusahaan terbuka, tidak hanya memperkuat struktur pemodalan untuk mendukung inovasi perusahaan dalam mengembangkan bisnis, tetapi TAYS juga akan makin berkembang ke arah operasional yang terbuka seiring komitmen kami untuk selalu mengedepankan good corporate governance,” jelas dia. Sebagai informasi, berdasarkan RTI di awal perdagangan saham TAYS sempat menguat di level Rp 400 per saham, namun kini melaju di zona merah pada kisaran Rp 336 per saham.
Article source: money.kompas.com