Memulai aktivitas dalam sehari pastinya kita akan mengisi energi tubuh dengan sarapan di pagi hari. Menu sarapan masyarakat Indonesia pun sangat beragam macamnya, seperti nasi uduk, ketupat sayur, roti bakar dan susu, serta sarapan sehat yaitu oatmeal. Nah, bagaimana dengan sarapan di berbagai belahan dunia, pastinya Tasty lovers ingin lebih tahu menu apa saja yang mereka sediakan saat sarapan. Kita intip yuk menu sarapan sebagian penduduk di Negara lain.
India
Penduduk India biasanya memulai sarapan antara pukul 8-9 pagi, menu sarapan di India Selatan yaitu bubur Upma yang terbuat dari semolina dimasak dengan Bombay, tomat dan biji mustard. Selain itu ada pula dosa semacam roti tipis dari tepung beras dan lentil hitam, sebagai pelengkap untuk memakan dosa yaitu dicocol dengan chutney kelapa, sambar kuah kacang kacang-kacangan dan tamarind. Sedangkan menu sarapan India Utara yaitu puri roti goreng dari tepung gandum, chana kari berisi kacang garbanzo, sooji halwa kue dari semolina dan lassi yoghurt buah. Sarapan pagi di India Utara dimulai lebih pagi daripada daerah Selatan, mengingat suhu udara disana sangat dingin sehingga sarapan merupakan cara jitu untuk menghangatkan badan.
Copyright by: flickr.com/garyrwise
Australia
Penduduk Australia menyukai sarapan praktis seperti sereal yang diberikan susu sebagai pelengkapnya atau roti tawar Tradisi turun temurun Masyarakat Australia saat sarapan adalah memberikan Vegemite saat memakan roti ataupun crackers. Vegemite yaitu selai berwarna gelap dari ekstrak ragi yang diolah dengan gandum, seledri, bawang Bombay dan bumbu-bumbu lainnya.
Menu sarapan di Australia juga mengalami perubahan dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini seiring menjamurnya kafe yang menawarkan ricotta hot cakes, telur orak-arik dan havermut. Masyarakat perkotaan yang tidak sempat membuat sarapan di rumah karena harus beraktivitas di pagi hari memilih mengunjungi kafe yang menyediakan sarapan tersebut.
Copyright by: flickr.com/billd01
Jepang
Masyarakat Jepang mengomsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat utama sama seperti Indonesia. Tradisi sarapan di Jepang adalah nasi, sup miso, ikan makarel panggang, tahu sutra disiram kecap asin dan tsukemono sejenis acar. Menu sarapan ini masih umum ditemui dikota-kota kecil di Jepang karena gaya hidup mereka yang lebih santai sehingga masih dapat menikmati sarapan lengkap. Lain ceritanya bagi penduduk yang tinggal di kota besar seperti Tokyo, mereka memilih sarapan praktis seperti sereal dan roti karena harus segera berangkat kerja.
Copyright by: flickr.com/lu0619
Skotlandia
Sarapan di Negara Skotlandia sangat mirip dengan negara tetangga nya Inggris yaitu telur goreng, bacon, sosis roti mentega, kacang panggang, dan tattie scone. Namun yang membedakannya dengan Inggris yaitu penggunaan haggis yang terbuat dari jeroan domba (hati, jantung, paru), bawang bombay dan havermut direbus selama 3 jam. Tattie scone atau loarne sausage (meatlof daging babi dan sapi) sangat enak di makan bersamaan dengan haggis.
Copyright by: http://www.saatini.com/
Prancis
Gaya makan porsi mini penduduk Prancis sangat terkenal diseluruh penjuru dunia. Mereka mengonsumsi makanan dalam jumlah lebih sedikit daripada masyarakat di Negara lain. Roti merupakan sumber kabohidrat utama saat sarapan di Prancis, seporsi kecil roti baguette diiris tipis dan diolesi dengan mentega serta selai buah. Jenis roti seperti croissant, brioche atau pain au chocolat juga menjadi menu roti andalan disana. Untuk menemani sarapan biasanya mereka meminum espresso dicampur dengan susu panas dalam ukuran jumbo. Karena roti merupakan penganan utama di Prancis, toko roti dapat dijumpai di mana-mana. Orang Prancis sangat senang jika berhasil mendapatkan roti fresh from the oven setiap pagi, biasanya toko roti sudah buka sejak pukul 5 pagi.
Copyright by: flickr.com/zygonema